Kamis, 05 Juli 2012

Ilmu Ekonomi


Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan tersebut kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (Ingg: scarcity).
Adam Smith diakui sebagai bapak dari ilmu ekonomi
Kata "ekonomi" sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos), atau "peraturan, aturan, hukum," dan secara garis besar diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.
Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi dengan beberapa cara, yang paling terkenal adalah mikroekonomi vs makroekonomi. Selain itu, subyek ekonomi juga bisa dibagi menjadi positif (deskriptif) vs normatif, mainstream vs heterodox, dan lainnya. Ekonomi juga difungsikan sebagai ilmu terapan dalam manajemen keluarga, bisnis, dan pemerintah. Teori ekonomi juga dapat digunakan dalam bidang-bidang selain bidang moneter, seperti misalnya penelitian perilaku kriminal, penelitian ilmiah, kematian, politik, kesehatan, pendidikan,keluarga dan lainnya. Hal ini dimungkinkan karena pada dasarnya ekonomi — seperti yang telah disebutkan di atas — adalah ilmu yang mempelajari pilihan manusia. Banyak teori yang dipelajari dalam ilmu ekonomi diantaranya adalah teori pasar bebasteori lingkaran ekonomiinvisble handinformatic economydaya tahan ekonomimerkantilismebriton woods, dan sebagainya.
Ada sebuah peningkatan trend untuk mengaplikasikan ide dan metode ekonomi dalam konteks yang lebih luas. Fokus analisis ekonomi adalah "pembuatan keputusan" dalam berbagai bidang dimana orang dihadapi pada pilihan-pilihan. misalnya bidang pendidikanpernikahankesehatanhukum,kriminalperang, dan agamaGary Becker dari University of Chicago adalah seorang perintis trend ini. Dalam artikel-artikelnya ia menerangkan bahwa ekonomi seharusnya tidak ditegaskan melalui pokok persoalannya, tetapi sebaiknya ditegaskan sebagai pendekatan untuk menerangkan perilaku manusia. Pendapatnya ini kadang-kadang digambarkan sebagai ekonomi imperialis oleh beberapa kritikus.
Banyak ahli ekonomi mainstream merasa bahwa kombinasi antara teori dengan data yang ada sudah cukup untuk membuat kita mengerti fenomena yang ada di dunia. Ilmu ekonomi akan mengalami perubahan besar dalam ide, konsep, dan metodenya; walaupun menurut pendapat kritikus, kadang-kadang perubahan tersebut malah merusak konsep yang benar sehingga tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Hal ini menimbulkan pertanyaan "apa seharusnya dilakukan para ahli ekonomi?" The traditional Chicago School, with its emphasis on economics being an empirical science aimed at explaining real-world phenomena, has insisted on the powerfulness of price theory as the tool of analysis. On the other hand, some economic theorists have formed the view that a consistent economic theory may be useful even if at present no real world economy bears out its prediction.

Kewirausahaan bagi Pelajar

Dimasa lalu banyak orang bekerja sebagai petani dan bekerja di pedesaan. Kemudian seiring dengan tumbuhnya kota besar dan kota-kota kecil di Indonesia, kebanyakan orang ingin menjadi pegawai di kantor di kantor pemerintah maupun swasta atau bekerja di perusahaan-perusahaan besar maupun kecil. Banyak orang pindah kekota-kota besar untuk mencari pekerjaan dan penghidupan lebih baik di kota besar.
Kewirausahaan dipersamakan dengan entrepreneurship atau wirausaha diartikan berbeda beda namun pada prinsipnya maksud dan ruang lingkupnya sama. Kewirausahaan berasal dari kata Wirausaha. Wirausaha berasal dari kata wira artinya berani, uatama, mulia. Usaha berarti kegiatan bisnis komersiil maupun non komersiil.
Untuk menjadi seorang wirausahawan, maka pelajar harus memiliki beberapa karakter sebagai acuan.Karakter adalah ciri, watak, sifat, tingkah laku yang khas dari wirausahawan yang membedakan dengan orang lain yaitu :
a.    Disiplin.
      Bisa diartikan tepat waktu, taat aturan yang ada, konsisten.
b.    Kerja Keras :
      Kerja maksimal tidak kenal lelah, semangat kerja tinggi, tidak membuang-buang waktu untuk segera menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan cepat, etos kerja tinggi.
c.    Komitmen tinggi.
      Setia pada pekerjaan, senantiasa berfikir tentang usaha/pekerjaan, senantiasa berusaha memajukan usaha/pekerjaan.
d.    Kreatif.
      Mampu menciptakan gagasan, ide, hal-hal yang baruatau berbeda dengan yang sudah ada.
e.    Inovatif.
      Membuat terobosan baru, karena adanya invensi (penemuan baru), Extensi (pengembangan), Duplikasi (penggandaan), sintetis (kombinasi) dalam masalah produk dan pelayanan.
f.    Mandiri.   
      Percaya dan berusaha keras atas kemampuan diri sendiri, tidak terlalu tergantung pada orang/fihak lain.
g.    Realistis.
      Bekerja maksimal sesuai dengan kemampuan diri sendiri, tetapi bukan berarti bekerja semampunya atau bekerja seadanya, bukan pula bekerja melampaui batas kemampuannya.
h.    Jujur.
      Berkata, bertindak, secara benar, menepati janji, tidak ingkar janji, tidak bohong/menipu, tidak berkhianat, suci dalam fikiran , dapat dipercaya.
i.    Prestatif.
Melakukan sesuatu pekerjaan yang sempurna, tidak asal jadi sehingga memperoleh penghargaan dari orang lain.

Meskipun dirasa sangat berat bagi pelajar untuk mewujudkan karakter diatas, setidaknya semenjak dini harus ditanamkan jiwa yang bertanggung jawab pada diri sendiri maupun kepada orang lain, disiplin terhadap apapun, serta inovatif. Karena dalam jiwa yang muda terdapat banyak imajinasi yang membuat sesuatu yang lebih inovatif.
Jadi bagi pelajar, meskipun saat ini dituntut untuk menuntut ilmu setinggi tingginya, maka tidak salah untuk membekali diri sedini mungkin menyiapkan diri yang lebih mandiri. Agar tidak terlalu bergantung kepada lapangan pekerjaan yang ada pada masanya nanti.

Kewirausahaan bagi mahasiswa


Kewirausahaan bagi Mahasiswa


Wirausaha Mandiri Mahasiswa
1.     Latar Belakang
Menjadi pengangguran merupakan suatu keadaan yang banyak ditakuti orang. Membangun jiwa wiraswasta ini tidaklah mudah sehingga menjadi sebuah tantangan. Apalagi ketika masih bergantung pada penghasilan orang tua.Sementara itu di lingkungan kampus, perkuliahan begitu ketat.Minat mahasiswa akan wirausaha semakin meningkat dari waktu ke waktu.Hal ini terbukti dari banyaknya inovasi-inovasi kreatif yang lahir dari keinginian kuat para wirausahawan muda (mahasiswa).Mereka mencoba untuk dapat menciptakan suatu lapangan pekerjaan sendiri dan berwirusaha untuk dapat menghindari pesatnya dunia pekerjaan yang semakin menyempitkan peluang kita.
2.    Isi
Tidak banyak waktu yang lowong bagi para mahasiswa  untuk mengembangkan sifat ini. Sistem kredit di dalam perkuliahan membuat para mahasiswa tidak bisa berleha-leha. Lebih-lebih di kalangan mahasiswa tertentu yang katakanlah porsi praktikumnya lebih besar. Namun, sesungguhnya, jika diamati, tetap saja ada waktu luang yang dapat digunakan untuk mengembangkan jiwa wiraswasta.

Tinggal bagaimana kita bisa mengatur dan memberdayakannya. Terutama kalau kita bisa berdisiplin serta kerja keras . Melalui berwiraswasta kita bisa mengatur keuangan dengan baik, berhemat, menghitung penerimaan dan pengeluaran, serta mengembangkan manajemen. Suatu modal berharga untuk masa depan. Selanjutnya adalah mencari dan mengusahakan bidang usaha atau bidang kegiatan yang sejalan dengan perkuliahan.

Para mahasiswa disain grafis bisa membuat dan menjual baik desain maupun produk kebutuhan sehari-hari, misalnya kaus, sepatu, tas. Sementara untuk para mahasiswa komunikasi, lebih-lebih jurusan jurnalistik, bisa mengembangkan bakat atau berwiraswasta di bidang tulis-menulis, menurut hasil penelitian Mbah Gendeng . Menulis terus-menerus kemudian mengirimkannya ke berbagai media untuk mengumpulkan honor demi honor.

Sedikit demi sedikit tentu akan menjadi bukit. Mahasiswa perikanan pun dapat mengembangkan bakat di bidang pemeliharaan ikan  hias yang tentu akan bisa menjadi sumber penghasilan lumayan. Bahkan mungkin kelak menjadi andalan hidup. Harapannya memang kegiatan wiraswasta atau wirausaha ini bakal menjadi andalan hidup di masa depan.

Tak aneh apabila cukup banyak orang yang tidak menyelesaikan kuliah karena keasyikan mengembangkan jiwa kewirausahaan ini. Tentang hal ini kita bisa melihat Bill Gates yang merupakan pendiri dan pemilik Microsoft yang menjadi perusahaan raksasa kelas dunia. Bill Gates hengkang dari Universitas Harvard, tetapi sukses  dengan Microsoft di kemudian hari.

Terlebih lagi ia sempat mencatatkan diri sebagai orang terkaya di dunia. Di Indonesia juga tak kurang contoh-contoh penting yang mengembangkan kewirausahaan sejak zaman mahasiswa. Di antaranya adalah Arifin Panigoro, pemilik Medco yang merintis dan membangun masa depannya sejak mahasiswa di ITB. Selain Arifin Panigoro, kita pun dapat melihat Chairul Tandjung yang mulai merintis usahanya sejak menjadi mahasiswa UI.
3.    Kesimpulan
Jika kita memiliki minat yang besar dalam dunia usaha makan hendaknya hal tersebut selalu kita gali dan selalu berani untuk mencoba.Sebab sebesar apapun mimpi dan harapan kita tidak akan pernah terlihat hasilnya sebelum kita mencobanya.Mulailah dari hal yang paling sederhana dan kecil,untuk memupuk rasa keberanian kita terhadap dunia usaha terlebih dahulu.