Sabtu, 04 Mei 2013

Paragraf Deskripsi dan Persuasi

 
  • Paragraf Deskripsi adalah menggambarkan sebuah objek sedemikian rupa sehingga pembaca seolah-olah melihat sendiri objek yang di gambarkan itu.

Karangan deskripsi memiliki ciri-ciri seperti:
- Menggambarkan atau melukiskan sesuatu.
- Penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indera.
- Membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri.
Pola pengembangan paragraf deskripsi:
- Paragraf Deskripsi Spasial, paragraf ini menggambarkan objek kusus ruangan, benda atau tempat.
- Paragraf Deskripsi Subjektif, paragraf ini menggambarkan objek seperti tafsiran atau kesan perasaan penulis.
- Paragraf Deskripsi Objektif, paragraf ini menggambarkan objek dengan apa adanya atau sebenarnya.

Contoh:
Pada jumat kemaren terjadi pembunuhan seorang anak perempuan yang berumur 14 th. Setelah di selidiki oleh polisi ternyata anak tersebut korban dari pemerkosaan. Anak tersebut memiliki ciri-ciri perawakan langsimg ,tinggi,rambut lurus,dan memakai baju berwarna putih.
 
  •    Paragraf Persuasif adalah suatu bentuk karangan yang bertujuan membujuk pembaca agar mau berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya. Agar tujuannya dapat tercapai, penulis harus mampu mengemukakan pembuktian dengan data dan fakta.

Persuasi bertujuan untuk membujuk orang secara halus atau membuktikan suatu pendapat

Contoh :
        Marilah kita biasakan hidup sehat di mulai dari hal yang paling kecil.,salah satunya membiasakan diri untuk mencuci tangan dengan sabun.oleh karena itu gunakanlah sabun untuk menghilangkan kuman. Mencuci tangan dengan menggunakan sabun harus selalu di galakkan sebelum dan sesudah makan, sesudah memegang benda yang kotor dan setelah membuang air besar dan buang air kecil.
Dengan cara ini kita sudah melakukan salah satu langkah untuk mengurangi penularan penyakit

Kamis, 28 Maret 2013

Bawang belum diiris, sudah bikin menangis .

Kenaikan Harga Bawang
Harga bawang merah melonjak di sejumlah pasar tradisional di seluruh Indonesia. Di Cirebon harga bawang melonjak akibat kekurangan persediaan dari petani karena musim tanam bulan Januari hingga Maret menurun. Harga bawang merah tingkat petani kini mencapai Rp 35 ribu per kilogram, untuk eceran bisa tembus Rp 45 ribu per kilogram, tapi harga mahal petani belum panen diperkirakan produksi meningkat bulan April 2013.
Kini, harga bawang merah melambung hingga tembus Rp 44 ribu per kilogram, sebelumnya saat petani panen musim hujan hanya dijual Rp 12 ribu per kilogram. Hal serupa dikeluhkan  petani bawang merah di Losari Kabupaten Cirebon, yang  tidak menikmati mahalnya harga bawang, karena telah panen lebih dulu dua minggu lalu saat itu harganya Rp 12 ribu per kilogram. ( Republika Online 18/03/2013)
Bagi petani bawang merah di Cirebon, mahalnya harga bawang tersebut, akan menyulitkan mereka untuk pembelian bibit, kini sudah mencapai Rp 25 ribu per kilogram.
Di Ambon, harga bawang putih di sejumlah pasar naik dari Rp 32.000 menjadi Rp 40.000 per kg sementara harga bawang merah naik dari Rp 28.000 menjadi Rp 32.000 per kg karena hambatan distribusi komoditas tersebut. bawang merah yang dijual didatangkan dari Surabaya oleh sejumlah distributor. Karena itu jika terjadi perubahan harga di tingkat distributor, akan berdampak ke pedagang eceran. Biasanya para pedagang membeli langsung dari distributor tapi saat ini terpaksa harus beralih ke pihak lain karena kiriman dari Pulau Jawa belum sampai di Kota Ambon sehingga stok di distributor pun kosong.
Mengapa Harga Bawang Sekarang Melambung Harganya ?
Kondisi ini membuat para ibu rumah tangga resah, menjerit dan menangis dengan kenaikan harga bawang yang sangat mahal, apalagi bawang merupakan bahan utama pembuat bumbu masakan. Kalau sudah begini, terpaksa para ibu harus mengatur siasat agar tetap hemat dan dapur terus ngepul.
Hal yang sama dirasakan pemilik warung, mereka pun resah dengan lonjakan harga tersebut.Bagi pemilik warung harga bumbu dapur melejit, tapi tidak semudah itu menaikkan harga menu warungnya. Masalahnya jika dinaikkan, pelanggan akan kabur karena tidak sanggup untuk membeli.
Para pedagang bawang, juga mengeluhkan kelangkaan bawang putih dan bawang merah. Apalagi, hampir setiap hari harga dua komoditas pertanian tersebut telah melonjak naik, sehingga  menurunkan omzet pedagang.
Krisis bawang yang terjadi sekarang setidaknya ada beberapa hal yang perlu kita cermati, di antaranya :
Pertama, Sistem yang digunakan saat ini yaitu demokrasi tidak berpihak pada kesejahteraan perempuan, hingga masalah dapur harus dipertaruhkan. Kesalahan kebijakan dan berbelitnya aturan main yang dibuat pemerintah dalam memenuhi kebutuhan harian masyarakat. Ini bisa terlihat dari Kementerian Pertanian selama ini selalu terlambat mengeluarkan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH). Akibatnya pasar sempat mengalami kekosongan stock.
Kementerian Pertanian karena berlarut-larut  mengeluarkan RIPH. Tujuan RIPH  sebetulnya untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga, tapi malahan yang terjadi sebaliknya, Keterlambatan Kementan mengeluarkan RIPH berakibat pada macetnya pasokan dan harga pun membumbung.
Kedua, Pertaruhan perkara dapur dalam percaturan politik membuktikan bahwa dari sisi ekonomi, belum ada jaminan ‘keamanan’ anggaran belanja rumah tangga. Para elit politik hanya mementingkan kepentingan pihak-pihak tertentu dan golongannya saja, walhasil rakyat yang menderita. Dan masalah yang terjadi tidak di selesaikan dengan tuntas sehingga berulangkali terjadi.
Ketiga, Perbaikan dan penggantian sistem ekonomi rakyat Indonesia menjadi sistem ekonomi yang menyejahterakan, yaitu dengan Islam. Karena jelas dalam sistem ekonomi demokrasi, asap dapur justru belum tentu akan terus mengepul. Model pembangunan yang diterapkan di Indonesia, sesungguhnya lebih banyak membebek pada arahan yang telah diberikan oleh Barat. Dengan model pembangunan ekonomi seperti itu, jutru telah menyebabkan Indonesia semakin terjebak dalam perangkap “penjajahan” Barat. Model pembangunan Indonesia tidak pernah membuat bangsa Indonesia menjadi negara yang mandiri, kuat dan berdaulat secara ekonomi. Sebaliknya, justru telah menjadikan Indonesia menjadi negara yang semakin bergantung pada Barat, baik dalam bidang teknologi maupun dalam bidang ekonomi.
Sumber : www.arrahmah.com › Kontribusi › Citizen Journalism

Rabu, 31 Oktober 2012

a t h o u s a n d y e a r s . . .



Heart beats fast
Colors and promises
How to be brave
How can I love when I'm afraid to fall
But watching you stand alone
All of my doubt suddenly goes away somehow
One step closer
I have died everyday waiting for you
Darling don't be afraid I have loved you
For a thousand years
I'll love you for a thousand more
Time stands still
Beauty in all she is
I will be brave
I will not let anything take away
What's standing in front of me
Every breath
Every hour has come to this
One step closer
And all along I believed I would find you
Time has brought your heart to me
I have loved you for a thousand years
I'll love you for a thousand more...

Model proses pengambilan keputusan, tipe-tipe pengambilan keputusan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pemecahan masalah


  1. PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pengambilan keputusan secara universal didefinisikan sebagai pemilihan diantara berbagai alternative. Pengertian ini mencakup baik pembuatan pilihan maupun pemecahan masalah.
Langkah-langkah dalam proses pengambilan keputusan:
Menurut Herbert A. Simon, Proses pengambilan keputusan pada hakekatnya terdiri atas tiga langkah utama, yaitu:
  • Kegiatan Intelijen
Menyangkut pencarian berbagai kondisi lingkungan yang diperlukan bagi keputusan.
  • Kegiatan Desain
Tahap ini menyangkut pembuatan pengembangan dan penganalisaan berbagai rangkaian kegiatan yang mungkin dilakukan.
  • Kegiatan Pemilihan
Pemilihan serangkaian kegiatan tertentu dari alternative yang tersedia.
Sedangkan menurut Scott dan Mitchell, Proses pengambilan keputusan meliputi:
  1. Proses pencarian/penemuan tujuan
  2. Formulasi tujuan
  3. Pemilihan Alternatif
  4. Mengevaluasi hasil-hasil
Pendekatan konperhensif lainnya adalah dengan menggunakan analisis system, Menurut ELBING ada lima langkah dalam proses pengambilan keputusan:
  1. Identifikasi dan Diagnosa masalah
  2. Pengumpulan dan Analisis data yang relevan
  3. Pengembangan dan Evaluasi alternative alternative
  4. Pemilihan Alternatif terbaik
  5. Implementasi keputusan dan Evaluasi terhadap hasil-hasil
2. Model-model Pengambilan keputusan:
  1. Model Perilaku Pengambilan keputusan
    1. Model Ekonomi, yang dikemukakan oleh ahli ekonomi klasik dimana keputusan orang itu rasional, yaitu berusaha mendapatkan keuntungan marginal sama dengan biaya marginal atau untuk memperoleh keuntungan maksimum
    2. Model Manusia Administrasi, Dikemukan oleh Herbert A. Simon dimana lebih berprinsip orang tidak menginginkan maksimalisasi tetapi cukup keuntungan yang memuaskan
    3. Model Manusia Mobicentrik, Dikemukakan oleh Jennings, dimana perubahan merupakan nilai utama sehingga orang harus selalu bergerak bebas mengambil keputusan
    4. Model Manusia Organisasi, Dikemukakan oleh W.F. Whyte, model ini lebih mengedepankan sifat setia dan penuh kerjasama dalam pengambilan keputusan
    5. Model Pengusaha Baru, Dikemukakan oleh Wright Mills menekankan pada sifat kompetitif
    6. Model Sosial, Dikemukakan oleh Freud Veblen dimana menurutnya orang seringb tidak rasional dalam mengambil keputusan diliputi perasaan emosi dan situsai dibawah sadar.
2. Model Preskriptif dan Deskriptif
Fisher mengemukakan bahwa pada hakekatnya ada 2 model pengambilan keputusan, yaitu:
  1. Model Preskriptif
Pemberian resep perbaikan, model ini menerangkan bagaimana kelompok seharusnya mengambil keputusan
  1. Model Deskriptif
Model ini menerangkan bagaimana kelompok mengambil keputusan tertentu
Model preskriptif berdasarkan pada proses yang ideal sedangkan model deskriptif berdasarkan pada realitas observasi
Disamping model-model diatas (model linier) terdapat pula model Spiral dimana satu anggota mengemukakan konsep dan anggota lain mengadakan reaksi setuju tidak setuju kemudian dikembangkan lebih lanjut atau dilakukan “revisi” dan seterusnya.
  1. Teknik-teknik Pengambilan Keputusan:
  2.  Teknik Kreatif
  3.  Brainstorming
Berusaha untuk menggali dan mendapatkan kreatifitas maksimum dari kelompok dengan memberikan kesempatan para anggota untuk melontarkan ide-idenya.
1. Synectics
Didasarkan pada asumsi bahwa proses kreatif dapat dijabarkan dan diajarkan, dimaksudkan untuk meningktakan keluaran (output) kreatif individual dan kelompok
2. Teknik Partisipatif
Individu individu atau kelompok dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan.
3. Teknik Modern
  1. Teknik Delphi
  2. Teknik Kelompok Nominal
3. Tipe-tipe proses pengambilan keputusan
Tipe Pengambilan keputusan ( Decision making) : adalah tindakan manajemen dalam pemilihan alternative untuk mencapai sasaran.
Keputusan dibagi dalam 3 tipe :
  1. Keputusan terprogram/keputusan terstruktur : keputusan yg berulang2 dan rutin, sehingga dapt diprogram. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pd manjemen tkt bawah. Co:/ keputusan pemesanan barang, keputusan penagihan piutang,dll.
  2. Keputusan setengah terprogram / setengah terstruktur : keputusan yg sebagian dpt diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tdk terstruktur. Keputusan ini seringnya bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan2 serta analisis yg terperinci. Co:/ Keputusan membeli sistem komputer yg lebih canggih, keputusan alokasi dana promosi.
  3. Keputusan tidak terprogram/ tidak terstruktur : keputusan yg tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan tdk terstruktur tdk mudah untuk didapatkan dan tdk mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemecahan masalah antara lain :
    1. Trial & error : Coba dan salah. Cara ini merupakan metode yang paling rendah tingkatannya, dilakukan oleh orang yang belum pernah mengalami/ mengenal dan belum tahu sama sekali. Dalam keperawatan ini sangat berbahaya dan tidak boleh dilakukan. Contohnya : ada klien panas, dicoba diurut, dicoba diberi makan, dicoba ditiup, tdk berhasil dicoba diberi minum, dibuka baju, diberi kompres sampai berhasil panasnya turun, dll.
    2. Intuisi : penyelesaian masalah dengan intuisi atau naluri/ bisikan hati. Penyelesaian dengan cara ini kurang dianjurkan dalam metode ilmiah, karena tidak mempunyai dasar ilmiah.   Kadang-kadang metode ini juga dapat memberikan jalan keluar bila intuisi ini berdasarkan analisis atau pengalaman, dan pengetahuan yang dimiliki.
    3. Nursing process : Proses keperawatan merupakan suatu langkah penyelesaian masalah yang sistematis dan didukung oleh rasionalisasi secara ilmiah meliputi : pengkajian, perencanaan, implementasi dan evaluasi yang merupakan suatu siklus untuk mengatasi masalah yang terjadi pada klien.
    4. Scientifik methode/Research Process  : Proses riset/ penelitian merupakan suatu penyelesaian masalah berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan logika, dengan pendekatan yang sistematis.  


http://sugenk.staff.gunadarma.ac.id
http://dedenur.wordpress.com

CONTOH STUDI KASUS TIPE-TIPE PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Secara singkat Pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara berbagai tersedianya alternatif.
Konsep konsep pengambilan keputusan :
Identifikasi dan diagnosis masalah
• Pengumpulan dan analisis data yang relevan
• Pengembangan & evaluasi alternantif
• Pemilihan alternatif terbaik
• Implementasi keputusan & evaluasi terhadap hasil -hasil

Tipe –Tipe Keputusan Manajemen :
•Keputusan-keputusan perseorangan dan strategi
•Kepusan-keputusan pribadi & strategi
•Keputusan-keputusan dasar & rutin

Model-model Pengambilan Keputusan :
•Relationalitas Keputusan
•Model-model perilaku pengambilan keputusan

Teknik Pengambilan Keputusan :
• Teknik -teknik Kreatif: Brainstorming & Synectics
•Teknik -teknik Partisipatif
•Teknik -teknik pengambilan keputusan Modern : Teknik Delphi, Teknik Kelompok Nominal
Kesimpulan :  Proses  mempengaruhi dan pengambilan keputusan adalah proses-proses manejerial karena secara nyata dilaksanakan oleh para manajer. Proses-proses ini juga merupakan proses-proses organisasional karena lebih penting daripada manajer individual dalam pengaruhnya pada pencapaian tujuan–tujuan organisasi. Ketiga proses organisasi dan manejemen ini merupakan bagian vital sistem organisasi formal dan mempunyai implikasi-implikasi sangat penting terhadap perilaku organisasional.
Contoh kasus :
Analisis Proses Pengambilan Keputusan Konsumen (Studi Kasus pada Penggunaan Alat-Alat Tulis Di Lingkungan Kampus IPB)
Pilot dan standard merupakan jenis pulpen yang paling sering digunakan oleh konsumen terutama oleh kalangan pelajar. Namun seiring berkembangnya industri pulpen, muncul berbagai merek pulpen lainnya yang memiliki ciri khas masing-masing. Sehingga diperlukan strategi pemasaran untuk mengahadapi persaingan-persaingan yang bermunculan. Salah satunya adalah dengan menganalisis proses pengambilan keputusan konsumen. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis bagaimana proses konsumen memutuskan pembelian pulpen dan membandingkan bagaimana preferensi konsumen terhadap atribut-atribut pulpen yang terdapat pada pulpen pilot dengan stndard techno, baik dari tingkat kepentingannya maupun tingkat kepercayaannya. Penelitian ini dilakukan di Bogor, yaitu di kampus IPB Dramaga, dengan menggunakan disain survey. Responden yang diambil adalah 20 orang pelajar dengan melakukan wawancara tertulis yaitu kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses keputusan pembelian pulpen dimulai pada proses pengenalan kebutuhan, proses pencarian informasi, evaluasi alternative, keputusan pembelian, dan evaluasi hasil pembelian. Hasil penelitian menunjukan bahwa 60 % responden memilih dorongan dari teman merupakan faktor utama yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan. Sedangkan berdasarkan preferensinya, perbandingan atribut pulpen pilot lebih baik ketimbang pulpen standard. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai model Fishbien dimana pulpen pilot lebih tinggi atau lebih positif (+7,4175) dibanding pulpen standard techno (+4,645).

Kamis, 05 Juli 2012

Ilmu Ekonomi


Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan tersebut kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (Ingg: scarcity).
Adam Smith diakui sebagai bapak dari ilmu ekonomi
Kata "ekonomi" sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos), atau "peraturan, aturan, hukum," dan secara garis besar diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.
Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi dengan beberapa cara, yang paling terkenal adalah mikroekonomi vs makroekonomi. Selain itu, subyek ekonomi juga bisa dibagi menjadi positif (deskriptif) vs normatif, mainstream vs heterodox, dan lainnya. Ekonomi juga difungsikan sebagai ilmu terapan dalam manajemen keluarga, bisnis, dan pemerintah. Teori ekonomi juga dapat digunakan dalam bidang-bidang selain bidang moneter, seperti misalnya penelitian perilaku kriminal, penelitian ilmiah, kematian, politik, kesehatan, pendidikan,keluarga dan lainnya. Hal ini dimungkinkan karena pada dasarnya ekonomi — seperti yang telah disebutkan di atas — adalah ilmu yang mempelajari pilihan manusia. Banyak teori yang dipelajari dalam ilmu ekonomi diantaranya adalah teori pasar bebasteori lingkaran ekonomiinvisble handinformatic economydaya tahan ekonomimerkantilismebriton woods, dan sebagainya.
Ada sebuah peningkatan trend untuk mengaplikasikan ide dan metode ekonomi dalam konteks yang lebih luas. Fokus analisis ekonomi adalah "pembuatan keputusan" dalam berbagai bidang dimana orang dihadapi pada pilihan-pilihan. misalnya bidang pendidikanpernikahankesehatanhukum,kriminalperang, dan agamaGary Becker dari University of Chicago adalah seorang perintis trend ini. Dalam artikel-artikelnya ia menerangkan bahwa ekonomi seharusnya tidak ditegaskan melalui pokok persoalannya, tetapi sebaiknya ditegaskan sebagai pendekatan untuk menerangkan perilaku manusia. Pendapatnya ini kadang-kadang digambarkan sebagai ekonomi imperialis oleh beberapa kritikus.
Banyak ahli ekonomi mainstream merasa bahwa kombinasi antara teori dengan data yang ada sudah cukup untuk membuat kita mengerti fenomena yang ada di dunia. Ilmu ekonomi akan mengalami perubahan besar dalam ide, konsep, dan metodenya; walaupun menurut pendapat kritikus, kadang-kadang perubahan tersebut malah merusak konsep yang benar sehingga tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Hal ini menimbulkan pertanyaan "apa seharusnya dilakukan para ahli ekonomi?" The traditional Chicago School, with its emphasis on economics being an empirical science aimed at explaining real-world phenomena, has insisted on the powerfulness of price theory as the tool of analysis. On the other hand, some economic theorists have formed the view that a consistent economic theory may be useful even if at present no real world economy bears out its prediction.

Kewirausahaan bagi Pelajar

Dimasa lalu banyak orang bekerja sebagai petani dan bekerja di pedesaan. Kemudian seiring dengan tumbuhnya kota besar dan kota-kota kecil di Indonesia, kebanyakan orang ingin menjadi pegawai di kantor di kantor pemerintah maupun swasta atau bekerja di perusahaan-perusahaan besar maupun kecil. Banyak orang pindah kekota-kota besar untuk mencari pekerjaan dan penghidupan lebih baik di kota besar.
Kewirausahaan dipersamakan dengan entrepreneurship atau wirausaha diartikan berbeda beda namun pada prinsipnya maksud dan ruang lingkupnya sama. Kewirausahaan berasal dari kata Wirausaha. Wirausaha berasal dari kata wira artinya berani, uatama, mulia. Usaha berarti kegiatan bisnis komersiil maupun non komersiil.
Untuk menjadi seorang wirausahawan, maka pelajar harus memiliki beberapa karakter sebagai acuan.Karakter adalah ciri, watak, sifat, tingkah laku yang khas dari wirausahawan yang membedakan dengan orang lain yaitu :
a.    Disiplin.
      Bisa diartikan tepat waktu, taat aturan yang ada, konsisten.
b.    Kerja Keras :
      Kerja maksimal tidak kenal lelah, semangat kerja tinggi, tidak membuang-buang waktu untuk segera menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan cepat, etos kerja tinggi.
c.    Komitmen tinggi.
      Setia pada pekerjaan, senantiasa berfikir tentang usaha/pekerjaan, senantiasa berusaha memajukan usaha/pekerjaan.
d.    Kreatif.
      Mampu menciptakan gagasan, ide, hal-hal yang baruatau berbeda dengan yang sudah ada.
e.    Inovatif.
      Membuat terobosan baru, karena adanya invensi (penemuan baru), Extensi (pengembangan), Duplikasi (penggandaan), sintetis (kombinasi) dalam masalah produk dan pelayanan.
f.    Mandiri.   
      Percaya dan berusaha keras atas kemampuan diri sendiri, tidak terlalu tergantung pada orang/fihak lain.
g.    Realistis.
      Bekerja maksimal sesuai dengan kemampuan diri sendiri, tetapi bukan berarti bekerja semampunya atau bekerja seadanya, bukan pula bekerja melampaui batas kemampuannya.
h.    Jujur.
      Berkata, bertindak, secara benar, menepati janji, tidak ingkar janji, tidak bohong/menipu, tidak berkhianat, suci dalam fikiran , dapat dipercaya.
i.    Prestatif.
Melakukan sesuatu pekerjaan yang sempurna, tidak asal jadi sehingga memperoleh penghargaan dari orang lain.

Meskipun dirasa sangat berat bagi pelajar untuk mewujudkan karakter diatas, setidaknya semenjak dini harus ditanamkan jiwa yang bertanggung jawab pada diri sendiri maupun kepada orang lain, disiplin terhadap apapun, serta inovatif. Karena dalam jiwa yang muda terdapat banyak imajinasi yang membuat sesuatu yang lebih inovatif.
Jadi bagi pelajar, meskipun saat ini dituntut untuk menuntut ilmu setinggi tingginya, maka tidak salah untuk membekali diri sedini mungkin menyiapkan diri yang lebih mandiri. Agar tidak terlalu bergantung kepada lapangan pekerjaan yang ada pada masanya nanti.